Friday, November 21, 2014

Peran Jakarta Islamic Centre dalam Pengembangan Wisata Syariah Di Jakarta

Peran Jakarta Islamic Centre dalam Pengembangan Wisata Syariah Di Jakarta
Bismillahirohmanirrohim... Assalamualaikum Wr. Wb.

Sodara" ku yang seiman dan setakwa. Pada kesempatan kali ini Saya akan membuat sebuah Artikel mengenai "Peran Jakarta Islamic Centre dalam Pengembangan Wisata Syariah di Jakarta". Semoga dengan dibuatnya Artikel ini, dapat bermanfaat untuk kita Semua. Aamiin Barakallahuma Aamiin.

Peran JIC Dalam Pengembangan Wisata Syariah Di JakartaUntuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan mengembangkan ekonomi domestik, pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), kini bernama Kemen terian Pariwisata, mencanangkan program wisata syariah dengan mengusung tema "Indonesia as Friendly Muslim Destination" atau Indonesia sebagai tujuan yang ramah bagi wisatawan Muslim.
Kini, pada 2014, Indonesia dimasukkan dalam satu dari Top 10 Muslim-friendly destinations (10 besar tujuan wisata yang ramah kepada umat Islam). Kesepuluh negara tersebut adalah Malaysia, Uni Emirat Arab, Turki, Indonesia, Arab Saudi, Singapura, Maroko, Jordan, Qatar, dan Tunisia.
Jika faktor utama keberhasilan Malaysia dalam menarik minat wisatawan Muslim dari mancanegara adalah keramahtamahan, Maka hal itu tidaklah sepenuhnya dikatakan benar. Karena, menurut Lonely Planet dan berdasarkan hasil survei The Smiling Report 2009, Indonesia adalah negara paling murah senyum di dunia. Tidak tanggung-tanggung, skornya adalah 98 %. Selain itu, untuk kategori salam (greeting) Indonesia dinyatakan berada di posisi puncak sejajar dengan Hong Kong.
Kemampuan orang Malaysia dalam berkomunikasi dengan bahasa Inggris
dan Bahasa Arab,hampir merata di setiap tingkatan profesi. Misalnya dalam sebuah masjid. Mengapa saya mengambil contoh masjid? Karena wisatawan Muslim mancanegara yang taat menjalankan ajaran agamanya selalu saja mencari masjid ketika waktu shalat tiba walau ia sedang berada di tempat-tempat wisata, pusat keramaian, dan perbelanjaan di luar negaranya.
Bandingkan dengan para pengurus dan petugas, tidak usah sampai marbot, di masjid - masjid yang ada Indonesia khususnya di Jakarta, berapa banyak di antara mereka yang mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris dengan baik?

Oleh sebab itu, menurut saya hal tersebut didasari dengan pengetahuan Agama Islam.  Peran Islam dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada dasarnya ada 2 (dua), yaitu: (1) Menjadikan aqidah Islam sebagai paradigma pemikiran dan ilmu pengetahuan.(2)  Menjadikan syariah Islam sebagai standar penggunaan ilmu pengetahuan. Berkaitan dengan peran agama Islam yang pertama, aqidah Islam sebagai dasar ilmu pengetahuan dan teknologi.  Inilah peran pertama yang dimainkan Islam dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu aqidah Islam harus dijadikan basis segala konsep dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Inilah paradigma Islam sebagaimana yang telah dibawa oleh Rasulullah SAW.  Namun di sini perlu dipahami dengan seksama, bahwa ketika aqidah Islam dijadikan landasan iptek, bukan berarti konsep-konsep iptek harus bersumber dari Al-Qur`an dan Al-Hadits, tapi maksudnya adalah konsep iptek harus distandarisasi benar salahnya dengan tolok ukur Al-Qur`an dan Al-Hadits dan tidak boleh bertentangan dengan keduanya. Selain hal kedua hal tersebut daya tarik dari lokasi JIC tersebut akan menarik wisatawan Mancanegara dalam pengembangan Wisata Syariah Di Jakarta. Melihat masa lampau JIC yang mencengkam, kini menjadi suasana yang menyejukkan, megah dan keadaan wilayah JIC yang ramai akan orang berdagang menjadikan wisatawan semakin tertarik untuk terus datang ke JIC ini. Dengan demikian JIC bisa dijadikan sebagai pusat perkembangan Wisata Syariah Di Jakarta. Karena pusat daya tarik dari Masjid JIC itu sendiri dan para warga yang berjualan diwilayah tersebut. Apalagi ditambah dengan dasar ilmu pengetahuan  dan Ilmu Pengetahuan Teknologi (IPTEK).

2 comments:

Post a Comment